Menurut kepala sekolah SMKN 3 Kuningan, Drs. Lili Ramli, M.Kom. dasar peraturan pelaksanaan MPLS adalah Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. MPLS penting dilaksanakan agar siswa baru dapat mengenal lingkungan sekolah sebagai proses adaptasi menuju proses pendidikan yang sebenarnya.
"Peserta didik baru diwajibkan mengikuti MPLS untuk mengenal ekosistem sekolah, baik sarana prasarana, program sekolah, konsep pengendalian diri, pengenalan kultur sekolah dan pengenalan cara belajar," ujar kepala sekolah, Selasa (18/7), di ruang kerjanya.
"Selain itu mengenalkan siswa baru pada guru, tenaga pendidik lainnya, dan kakak kelasnya. Di MPLS siswa baru memperoleh pengetahuan tentang kegiatan rutin sekolah, norma yang berlaku, kultur, serta sistem dan tata tertib yang wajib dipatuhi," imbuhnya.
Siswa baru yang mengikuti MPLS berasal dari 8 kompetensi keahlian, yang menyebar di 24 kelas atau sebanyak 864 siswa. Delapan kompetensi keahlian di sekolah yang terakreditasi A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini, terdiri dari Teknik Ketenagaan Listrik (TKL), Design Komunikasi Visual (DKV), Teknik Audio Vidio (TAV), Design Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), Teknik Kontruksi Perumahan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Otomasi Industri.
"Untuk kelas industri, kami bekerjasama dengan perusahaan Panasonic dan Samsung pada spesifikasi produk alat pendingin. Dengan memanfaatkan SDM yang dimiliki kami suplay partsnya dan mensuport juga untuk pemasaranya," terang Lili. (Baim)
