PSC. Kuningan
- Pendidikan kesetaraan sudah seharusnya tidak lagi dipandang marjinal, masyarakat yang tidak bisa menempuh pendidikan di lembaga formal tentunya sangat terbantu dengan keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

Menurut penyelenggara PKBM Puspa Kenanga, Sultoni, lembaga kesetaraan bukanlah sisa. Keberadaanya menjadi solusi warga yang tidak dapat menyelesaikan atau menempuh pendidikan formal. "Bukan sisa, modul yang diajarkan pada warga belajarpun sama dengan pendidikan formal," ucap Sultoni, dikediamanya, Selasa lalu.

"Di masa pandemi juga sama ada pembelajaran dengan metode online. Dan di non formal pebelajaran di masa normalpun bisa fleksibel," imbuhnya.

Dikatakan Ia, saat ini PKBM Puspa Kenanga memberi pendidikan bagi warga belajar paket B dan  paket C. "Untuk paket B ada 16 warga belajar sedangkan untuk paket C ada 19 warga belajar," terangnya.

Sebagai salahsatu penyelenggara, Sultoni berharap pendirian PKBM dapat diperketat oleh dinas. "Dengan banyaknya PKBM, berimbas juga pada jumlah siswa. Kalau bisa diperketat pendiriannya, minimal satu kecamatan satu, dan maksimal 2 PKBM," sarannya. (Baim)