PSC. Indramayu
- Untuk mensukseskan Program unggulan Bupati Indramayu, bidang Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu di tahun 2022 bakal menggelontorkan bantuan pendidikan bagi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) melalui program Kejar Paket (Jaket).

Menurut Kepala Bidang PNF, Sukanto. S Pd. M.Pd alokasi anggaran direncanakan tahun 2021. Namun, adanya refocusing anggaran untuk pandemi covid-19, maka kegiatan urung dilaksanakan. "Tahun 2021 diusulkan, dan kegiatan teranggarkan. Namun, terpangkas refocusing. Insyaallah, tahun 2022 bisa terlaksana," janjinya, Rabu (1/9) di ruang kerjanya.

Dikatakannya, pagu anggaran untuk oprasional pkbm itu sebesar 2,4 miliar. "Ini dalam rangka mendukung program unggulan bupati dalam meningkatkan indeks pendidikan, rata-rata lama sekolah," imbuhnya.

Dengan digelontorkanya bantuan bagi penyelenggara PKBM, kabid PNF berharap warga belajar lulusan PKBM tidak lagi dipandang sebelah mata. "Selain peningkatan lama usia sekolah. Kita juga berharap lulusan PKBM tidak dianggap sebagai pendidikan marjinal," harapnya.

"Alhamdulillah, kualitas lulusan pkbm tidak kalah dari lulusan sekolah formal. Buktinya, tidak sedikit yang melanjutkan ke perguruan tinggi," terang Sukanto, yang telah tiga tahun memimpin bidang pendidikan non formal.

Dikatakan Ia, ada 107 penyelenggara PKBM, dengan 84 PKBM aktif, dengan 16 ribu warga belajar yang tersebar pada pendidikan paket A, B, dan paket C. "Yang sudah akreditasi 36 pkbm. Karena lumayan lama proses akreditasi. Tahun 2021 saja cuman ada satu," paparnya.

"Sementara untuk yang tercover BOP ada 6000 warga belajar usia 21 tahun ke bawah. Kita berharap 2022 anggaran di APBD bisa terealisasi, sehingga bisa mengcover warga belajar yang tidak memperoleh BOP," pungkasnya.  (Baim)