PSC. Kuningan - Pandemi covid-19 yang membuat berhentinya metode pembelajaran tatap muka di sekolah, dan berganti dengan pembelajaran online. Selain berimbas pada mutu pendidikan siswa, metode pembelajaran daring yang telah memasuki usia dua tahun ajaran inipun membuat rasa bosan bagi siswa dan kekhawatiran orang tua, akan hasil pendidikan anaknya.
Menurut Kepala Sekolah SMPN Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Momon Sudarman. Tatap muka bagi siswa dan guru di pendidikan merupakan metode pembelajaran yang tidak dapat terganti.
"Online memang merupakan bagian dari perkembangan. Namun, bagi pendidikan siswa. Metode pembelajaran tatap muka tidak dapat diganti, atau minimal harus ada," ucapnya, di ruang kerja Dia, Selasa (8/6).
Momon berharap kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah, dapat dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022. "Mudah-mudahan pandemi covidnya sudah aman. Insyaallah, bulan Juli direncanakan pembelajaran tatap muka. Kan, tahun ajaran baru. Semoga regulasinya mendukung," harapnya.
Untuk kegiatan ujian akhir semester tahun ajaran 2020/2021, dikatakan Ia, SMPN Karangkancana melakukannya dengan metode kombinasi.
"Ujian akhir tahun ajaran ini, Kami lakukan dengan pola kombinasi. Yakni, ujian dengan online, tapi dikerjakan siswa di sekolah. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Memasuki tahun ajaran baru, SMPN Karangkancana, dikatakannya, mentargetkan penerimaan peserta didik untuk 4 kelas. "PPDB yang tersedia bagi 128 siswa atau 4 ruang kelas," ulasnya.
"Kami berharap bisa lebih tadinya. Namun, sekolah kami masih kekurangan satu ruang kelas. Selain itu, kami pun masih kekurangan sarana olahraga serta peralatan kesenian," keluhnya. (Baim)