PSC. Kuningan - Bambu yang mungkin oleh sebagian orang kurang dilirik, ternyata ditangan Ikin, warga Desa Cikadu Kecamatan Nusaherang menjadi kreatifitas yang memiliki nilai seni tinggi.
Ditangannya, bambu diolah menjadi kerajinan tangan dengan berbagai bentuk miniatur, dari mulai miniatur perahu pinisi, miniatur masjid, miniatur sepeda, miniatur becak, angklung dan jenis kerajinan lainnya.
Dikatakan Ikin, pembuatan kerajinan dari bambu tersebut telah digeluti hampir setengah tahun. "Belajar otodidak, melihat pengrajin yang lain, kemudian mencoba mengaplikasikan. Ya, Alhamdulillah bisa terwujud," ucapnya.
"Bahan yang digunakan dari bambu hitam dan bambu tali. Dan bambu jenis ini masih mudah didapat, karena banyak tumbuh di perkampungan," imbuhnya.
Proses pembuatan, lanjut Ia, untuk satu miniatur perahu pinisi besar paling lama dua hari. "Untuk yang ukuran sedang dan kecil, paling satu harian," terang Ikin, Kamis (11/3) di galerinya.
Menurutnya, proses pembuatan cukup membutuhkan waktu, karena kerajinan kreatifitas seperti ini, membutuhkan pekerjaan yang detil, ulet, serta ketekunan.
"Alhamdulillah, melalui kerjasama dan arahan dari Kang Yadi Sundawani, perkembangan usaha ekonomi kreatif yang dijalani, sudah mulai dikenal berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah," syukurnya.
Dengan mulai dikenalnya kerajinan yang dikerjakanya, Ikin berharap, pemerintah bisa melirik dan dapat mengangkat pelaku ekonomi kreatif asli putra daerah, sehingga menyokong perekonomian.
Karya yang dihasilkanya, dikatakan Ikin, memiliki harga jual yang bervariasi tergantung ukuran. "Sebenarnya nilai seni tidak ada ukuran harga. Namun, untuk mempermudah peminat, harga kita tetapkan tergantung ukuran. Kisaran antara seratus ribu sampai enam ratus ribu," paparnya.
Bagi anda yang ingin memiliki karya seni untuk penghias rumah dan kantor atau cinderamata hasil kreatifitas mang Ikin, bisa datang langsung ke galerinya, yang beralamat di Dusun Manis Desa Cikadu Kecamatan Nusaherang. (Baim)
0 Komentar