PSC. Kuningan - Menjelang tahun ajaran baru menjadi perhatian sekolah-sekolah dalam rangka menjaring calon siswa baru, berbagai kiat dan strategi dilakukan pihak sekolah melalui program unggulan yang ditawarkan, yang kemudian menjadi ikon lembaga pendidikan itu dan menjadi daya tarik calon siswa.
Akronim yang ikonik di SMPN 2 Ciawigebang, adalah salah satu inovasi pembelajaran, yang selain berdampak pada bertambahnya siswa, tentunya output pendidikan yang dihasilkan bagi siswa sangat besar.
Beberapa program pembelajaran ikonik di SMPN 2 Ciawigebang itu diantaranya, Yakini, Sabar Hati, Satu Bugar, Embun Pagi, dan lain-lain.
"Kita pergunakan akronim, yang memiliki makna edukasi dan pilosofis. Seperti sabar hati, selain bermakna mengajarkan kesabaran, adalah akronim dari sarana berdoa, berzikir shalat dhuha dan tausiah islami," terang Dr. Ariyanto, Kepala Sekolah SMPN 2 Ciawigebang di ruang kerjanya, Februari lalu.
"Branding kita bangun, bertujuan pendidikan gramatikal. Juga bertujuan untuk mengemas supaya anak memiliki sikap spiritual," imbuhnya.
Kegiatan tersebut, dikatakan Ariyanto, dalam masa normal, terus digulirkan. Bahkan, program sebelum pandemi corona virus ada embun pagi, menyambut siswa di pagi hari untuk pembelajaran, dan menjadi rutinitas yang berdampak besar bagi siswa.
"Kita juga pasang di tempat-tempat strategis tagline doa-doa islami," ucapnya.
Selain yang bersifat spiritual, dalam menunjang pembelajaran. SMPN 2 Ciawigebang memiliki branding kesenian gorolang, yakni gerak olah rasa lewat angklung. "Kami juga memiliki Lingkari (lingkungan kaya literasi), yaitu managemen perpustakaan berbasis slim dan opac (online publish catalog). Alhamdulillah, berhasil meraih predikat sekolah IT," paparnya.
Dengan program-program unggulan itu, lanjut Ia, meski SMPN 2 Ciawigebang berada dilokasi dan wilayah yang terbatas. Namun, minat siswa untuk menempuh pendidikan di SMPN 2 Ciawigebang sangat bagus. "Jumlah siswa sekarang 510 siswa. Untuk wilayah terbatas dan ada sekolah lain, Alhamdulillah dapat dikatagorikan bagus," syukurnya.
"Melihat perkembangan sekolah, dan kekurangan ruang kelas, saat ini ada dukungan lahan dari pemerintah desa untuk penambahan ruang kelas," tuturnya.
Terkait pembelajaran selama pandemi covid-19, dikatakan Dr. Ariyanto, sesuai regulasi, melalui pembelajaran daring. "Masih daring, Setiap jumat google meet Yasinan, bagian dari program Yakini selalu islam iman dan ikhsan," pungkasnya. (Baim)