masukkan script iklan disini
PSC. Kuningan - Keberadaan pendidikan non formal yang dahulu dipandang sebelah mata, kini terus mendapat perhatian pemerintah. Buktinya, alokasi anggaran peningkatan sarana prasarana diterima Sekolah Pendidikan Non Formal (SPNF) SKB Kabupaten Kuningan senilai 500 juta lebih untuk fisik. Alokasi anggaran tersebut untuk pembangunan ruang Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan meubelair sebesar 268 juta, rehabilitasi ruang kelas 78 juta dan satu lokal RKB senilai 170 juta.
Dikatakan Plt Kepala SPNF SKB, Drs. Uha Rohanda pelaksanaan pembangunan dikerjakan dengan swakelola. "Sesuai juknis pembangunan untuk tekhnis pekerjaan dengan swakelola. Melibatkan unsur sekolah dan masyarakat," terangnya, Selasa (21/7) di kantornya.
Uha merasa bersyukur perhatian pemerintah dalam ketersediaan sarana prasarana yang representatif bagi lembaga pendidikan non formal sangat baik. "Pendidikan kesetaraan sangat membantu bagi mereka yang putus sekolah atau warga belajar yang kesulitan menempuh pendidikan di sekolah reguler," ucapnya.
Dengan tersedianya sarana yang baik, Uha berharap, proses pembelajaran bagi warga belajar maupun civitas SPNF SKB lebih fokus dan nyaman.
"Mudah-mudahan pembangunan berjalan lancar, bisa beres dalam tenggat waktu pekerjaan serta sesuai juknis," harapnya.
Ditegaskannya, dalam masa pandemi covid-19 pembelajaran di sekolahnya dilakukan dengan metode daring. "Untuk KBM, saat pandemi ini kita lakukan dengan metoda daring. Kami berupaya pekerjaan bisa tuntas sebelum pemerintah menetapkan kebijakan pembelajaran dengan metode tatap muka seperti sebelum pandemi, sehingga proses KBM tidak terganggu dengan kegiatan pembangunan," tuturnya. (Baim)