PSC. Kuningan - Isi paket bantuan sosial pemerintah Kabupaten Kuningan bagi warga terdampak covid-19 yang mendapat penilaian publik tidak mencapai harga pagu 200.000 diklarifikasi salah satu penyedia, PT Duta Damai.
Diruang kerjanya, owner PT Duta Damai, H Dedi Suhandi, membantah keras hitungan yang tidak realistis dari harga isi paket. "Siapa yang menghitungnya? Kesini! Salah kalau isi paket harganya hanya 160 ribu," ucapnya geram, Kamis (19/6).
"Harga mengacu ke RAB, hitung saja beras 10 kilo, yang harga perkilonya 9700. Lalu, ada gula pasir 1kg, terigu 1kg, minyak goreng 2 liter, 2 buah makanan kaleng, biskuit 1 bungkus dan 10 bungkus mie instan. Lebih lah dari 160 ribu," jelasnya.
Belum lagi, lanjut Dedi, untuk karung, tenaga pengepakan kemasan, dan ongkos distribusi. "Kemasan packing kan khusus, pakai cap," imbuhnya.
Dedi yang mengaku mendapat order sebanyak 6000 paket sembako per tahap pengadaan, menegaskan harga telah sesuai. "Intinya untuk harga, saya rasa sesuai pagu. Saya tidak menampik ada keuntungana, namanya juga usaha," jujurnya.
Dedi mengatakan, perusahaanya memperoleh kegiatan pengadaan paket sembako, mungkin pertimbangannya pemerintah melihat perusahaanya mampu menyediakan paket dengan cepat. "Saat ini sudah tahap ke dua pengadaan dan distribusi. Untuk tahap pertama, sempat tersimpan lama digudang, menunggu surat perintah penyaluran. Maka, ketika muncul keluhan beras kurang kualitasnya, bisa saja terjadi. Namun, saya jamin untuk tahap ke dua tidak ada, karena jeda waktu penyiapan paket ke penyaluran, interpal waktunya tidak lama," papar Dedi.
Diakui Dedi, tahap pertama pengadaan, keuntungan yang diperoleh perusahaan berbagi dengan penyedia modal. "Ya, kan kita sediakan barang dulu. Modalnya kerjasama dengan bank," ujarnya.
Kuota pengadaan 6000 paket tiap tahap penyaluran, dikatakan Ia, wilayah penyaluranya sudah ditentukan. "Perusahaan kami menyalurkan ke wilayah utara, diantaranya Pasawahan, Mandirancan, Pancalang, Cilimus. Kontrak kita selama 3 tahap," ulasnya. (Baim)
0 Komentar