-->

FINANCE

Ngubek Balong, Tempat Tumpahkan Emosional Pendukung Kades Terpilih

Rabu, 06 November 2019, November 06, 2019 WIB Last Updated 2019-11-06T16:06:41Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

PSC. Kuningan - Nuansa pemilihan kepala desa (pilkades) sarat dengan tensi tinggi. Dekatnya calon yang dipilih dan pendukungnya, menghadirkan tekanan emosional yang meluap antar pendukung calon. Tidak hanya melibatkan pendukung yang berjauhan dusun, tetangga, saudara, bahkan keluarga dengan beda pilihan menjadi pemicu gesekan dalam tahapan pemilihan, pencoblosan, penghitungan, hingga pasca keluarnya calon dengan raihan suara terbanyak.

"Luar biasa, tensi yang terasa," ucap Komarudin, tim sukses salah satu calon di Desa Cikadu, Minggu (4/11).

"Mental, tenaga, dan pikiran benar-benar terkuras," lanjutnya.

Menurutnya, rasa yang ditimbulkan dalam pemilihan kepala desa, sangat berbeda dengan pemilihan legislatif maupun kepala daerah. "Jika kurang menjaga emosi. Bisa-bisa bentrokan terjadi," imbuhnya.

Namun, ada yang menarik pasca pemilihan yakni tradisi ngobeng balong, seperti yang dilakukan warga Cimenut Desa Cikadu, Senin (4/11). Calon yang keluar sebagai pemenang menyediakan kolam berisi ikan, untuk ditangkap para pendukungnya.


Suasana penuh kegembiraan para pendukung jelas terlihat. Warga tumpah ruah memenuhi kolam yang disediakan calon kades terpilih.

"Ini jadi tradisi yang menarik. Saya kurang tahu tradisi ngubek balong ini kapan  mulai diadakan. Setahu saya memang kalau calon kades menang, spontanitas pendukungnya menggelar acara nangkap ikan," terang Komarudin

"Cara nangkap ikanyapun cukup unik, peserta ngubek balong tidak diperkenankan menggunakan alat jaring tangan, kail, maupun jala. Hanya dengan tangan kosong peserta menangkap ikan, yang nantinya menjadi milik mereka," paparnya.

Tradisi ngobeng balong seakan menjadi cara menumpahkan emosional yang memuncak saat pilkades. Kegembiraan yang dihadirkan, menjadi pembebas penat dan beban yang dirasakan para pendukung. Tidak peduli pakaian kotor atau muka yang penuh lumpur, mereka tetap semangat.

Dengan wajah sumringah, mereka membawa hasil tangkapan. Ada yang mendapat 5 kilo, 2 kilo tapi ada juga yang kurang beruntung, hanya memperoleh dua ekor. (Baim)
Komentar

Tampilkan