PSC. Kuningan - Penanganan air limbah di perkotaan yang berasal dari perumahan warga menjadi persoalan yang mendapat perhatian besar pemerintah Kabupaten Kuningan. Meminimalisir efek pencemaran lingkungan yang bisa berdampak bagi kesehatan adalah bagian dari upaya pengelolaan limbah rumah tangga itu. 

Sebagai daerah yang berada di perkotaan. Desa Padarek menjadi salah satu lokasi penerima program pengelolaan air limbah, merasa bersyukur. Dikatakan Kepala Desa Padarek Kecamatan Kuningan, H Yoyo Supriadiningrat, SPd, program yang diterimanya menjadi solusi permasalahan penanganan air limbah, terutama limbah yang berasal dari buang air besar warganya.

"Kami sangat berterimakasih kepada pemerintah. Program penanganan limbah ini, dampaknya luarbiasa. Kami bisa menangani dampak resapan yang dapat mencemari lingkungan dari limbah hasil buang air besar warga," tutur Yoyo, di kantornya, Senin (30/9/2019). 

Menurut Yoyo, Desa-nya mendapat alokasi anggaran 425 juta, untuk pembangunan instalasi dan bak penampungan kotoran dari buang air besar warga. "Anggaran sebesar itu tersebar didua titik lokasi, yakni Dusun Manis dan Dusun Kaliwon," terangnya.

Yoyo yang didampingi sekretaris desa, Alpi, menegaskan, untuk pekerjaan pembangunan, dirinya sebagai penanggungjawab sudah mendelegasikan tekhnis kegiatan kepada Kelompok Kesewadayaan Masyarakat (KSM). "Sesuai petunjuk tekhnis. Untuk pekerjaan dilaksanakan oleh ksm. Lokasi Dusun Manis oleh ksm dewi sri kuning yang diketuai Beni Hardianto. Sedangkan, dusun kaliwon ksm lame gede dengan ketua Rustandi," imbuhnya.

"Sementara untuk keluarga pemanfaat. Di lokasi dusun manis untuk 66 kk, lalu dusun kaliwon untuk 60 kk," tambah Yoyo.

Untuk waktu pelaksanaan pekerjaan dikatakan Yoyo, 90 hari kalender dengan ukuran septik tank 3x10 meter yang di bangun diatas tanah desa, dengan cara ditanam didalam tanah.

Yoyo berharap, dengan berdirinya tempat penampungan limbah. Selain menanggulangi dampak pencemaran lingkungan, juga menghilangkan kebiasaan warga BAB sembarangan. 

"Untuk kedepan-nya ada lagi urun rembug masyarakat, untuk tekhnis pemeliharaan," pungkasnya. (Baim)