-->

FINANCE

UPTD BLK Kabupaten Kuningan Siap Cetak Lulusan Yang Memiliki Kompetensi Siap Kerja

Senin, 23 April 2018, April 23, 2018 WIB Last Updated 2018-04-23T16:52:11Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
PSC, KUNINGAN - Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Kabupaten Kuningan siap berinovasi dalam upaya mencetak lulusan siap kerja dengan kompetensi keahlian yang dibutuhkan dunia usaha. Kesiapan tersebut ditegaskan kepala UPTD BLK Drs Agus Sustiawan di ruang kerjanya, Senin (23/4).

Dikatakan Agus animo besar keikutsertaan masyarakat pada kegiatan yang diselenggarakan BLK patut diapresiasi. "Tahun ini BLK meluluskan seratus enam puluh peserta pelatihan dari sepuluh jurusan keahlian," paparnya.

 kepala UPTD BLK Drs Agus Sustiawan

Sepuluh jurusan keahlian berbasis kompetensi tersebut menurut Agus adalah, keahlian las, perbaikan sepedah motor, menjahit, tata rias rambut, tekhnik komputer, office tool, pengolahan hasil pertanian (tata boga), instalasi listrik audio serta instalasi listrik penerangan.

"Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama tiga puluh hari, dengan instruktur dari BLK dan instruktur yang sudah purna bhakti," terangnya.

Selama mengikuti pelatihan, lanjut Agus. Peserta memperoleh fasilitas makan, pengganti transport, alat perlengkapan peserta, kaos dan kemeja.

"Ada beberapa jurusan yang menjadi pavorit peserta diantaranya, jurusan menjahit, tata rias, dan tata boga. Bahkan bagi jurusan Las lulusan langsung disalurkan," ucap Agus yang lama membidangi BLK.

"Kita patut berbangga lulusan BLK bisa terserap oleh dunia kerja dengan kompetensi keahlian yang bisa diandalkan," jelasnya bangga.

Dikatakannya peserta pelatihan tidak dipungut biaya sepeserpun alias geratis. Namun, peminat pelatihan harus memenuhi persyaratan pendaftaran, daftar ulang, map, potocopy ktp dan ijajah sekolah terakhir. "Pendaftar harus mengikuti seleksi terlebih dahulu dikarenakan kuota terbatas. Sedangkan untuk usia yang dibatasi hanya untuk jurusan las maksimal duapuluh tiga tahun," terangnya.

Keterbatasan kuota, menurutnya, menjadi kendala yang dihadapi. Tidak kurang pelamar pelatihan setiap dibukanya kegiatan bisa mencapai 40 sampai 60 orang setiap jurusan . Sementara yang bisa diakomodir hanya 16 orang tiap jurusan keahlian.

"Melihat animo yang begitu besar, tentunya kami sangat berharap adanya penambahan anggaran. Sehingga keberadaan BLK bisa berperan besar dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang siap kerja dengan kompetensi keahlian," ulasnya.

Dibawah bimbingan Kepala Dinas, Agus mencanangkan BLK tri in one, yakni pelatihan, penempatan serta sertifikasi BNSP dari LSP. "Harapan kami para peserta yang telah memperoleh ilmu di BLK dapat mengembangkan diri dan meningkatkan ekonomi mereka," harapnya.

"Harapan besar lain-nya. Dengan sertifikat BNSP maka lulusan BLK dapat tersalurkan langsung dan dicari oleh perusahaan," pungkasnya. (Baim/Red)
Komentar

Tampilkan