masukkan script iklan disini
PSC KUNINGAN – Pengelolaan program Bank Sampah yang di dirikan dan dikelola secara langsung oleh sekumpulan pemuda-pemudi yang mengatas namakan Forum Ikatan Pemuda-pemudi Kuningan atau disingkat dengan FIPPK tersebut, berjalan sesuai apa yang di inginkan. Pasalnya, kader dari FIPPK tidak segan langsung lakukan dor to dor ke beberapa desa untuk mengumpulkan sampah-sampah kering yang mempunyai daya jual tersendiri.
Sekumpulan pemuda yang tergabung dalam satu wadah FIPPK, yang kesemuanya datang baik pemuda/i putus sekolah, dari perguruan tinggi IAIN, Trisakti, UNISA, SMPN 3 Cilimus dan SMK Pertiwi Cilimus, yang kesemuanya adalah siswi kelas XI tersebut, sangat antusias ikut turun mengumpulkan sampah kering dari berbagai jenis yang bisa untuk di kelola kembali untuk di daur ulang.
“Secara garis besar memang pihak kami dari FIPPK bukanlah para aktivis lingkungan, namun kami juga perduli dengan lingkungan dan bukan ingin sekedar lakukan teori tapi kami sangat ingin kerja nyata dengan ikut membantu program pemerintah, dan kita harus akui untuk menangani masalah sampah itu tidak mudah, dan pihak pemerintah tidak bisa melakukannya dengan sendiri, makanya kita dalam beberapa bulan kebelakang secara bersama-sama mempelajari masalah pengelolahan bank sampah, baik belajar langsung survei ke bekasi dan jakarta, juga melalui youtube serta bertanya langsung pada pihak dinas terkait yang menangani masalah tersebut,” kata Wildan, mahasiswa IAIN, yang juga sekretaris FIPPK di dampingi beberapa rekannya tersebut., saat berada di lokasi daur ulang sampah di halaman belakang sekretariat cabang yang berlokasi di jalan raya Bojong-Cilimus, Desa Bojong No 17, Rabu (04/04/18)
Selain itu, masih kata Wildan, alhamdulillah, dari pihak Intansi Pemerintah, seperti dari Kecamatan Cilimus, Ciganda Mekar, RSUD Linggajati dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menyatakan siap untuk di ajak bermitra, dalam bentuk pihak mereka siap untuk kita ambil sampah keringnya untuk kita olah. Menurut mereka, kapan lagi berbuat, dan kapan lagi kita memberdayakan pemuda/i yang kreatif, untuk menuju Kuningan yang lebih baik lagi dalam segala hal yang bersifat positif, apalagi ini juga masih dalam kategori sistem pendidikan juga perekonomian rakyat, jelas wildan.
Ditempat yang sama, Santi bersama beberapa rekannya siswi kelas XI, SMK Pertiwi Cilimus, dirinya ikut menuturkan, “saya dan 5 teman saya, sengaja bergabung di FIPPK dirumah baca ini, selain bisa belajar seni teater, sastra , saya juga terpikat dengan gerakan sosialnya, yaitu gerakan bank sampah ini. Selain perduli dengan lingkungan, ternyata juga kami disini bisa belajar bagaimana memanfaatkan peluang yang baik dalam bentuk perekonomian, rencananya juga kita akan berbuat hal yang sama di sekolah kami,” tandasnya. (Afs82)