masukkan script iklan disini
PSC, Asmat Papua - Sesuai
dengan Road Map Kemenkes dalam penanggulangan KLB Campak dan gizi buruk di
Asmat Papua 1bulan pertama penanggulangan kasus campak dan gizi buruk, bulan ke
2-3 adalah peningkatan cakupan imunisasi. Dengan demikian Tim III Satgaskes
TNI mempunyai Tugas Pokok untuk
meningkatkan cakupan imunisasi Campak dan imunisasi wajib lainnya disamping
untuk pendampingan gizi buruk dan pemberian obat cacing. Dengan dasar tugas
tersebut Dantimkes III dr. Aminuddin Harahap, Sp.A, M. Tr. Hanla pada saat
rapat koordinasi di Posko KLB mendapatkan informasi bahwa cakupan imunisasi di
Kabupaten Asmat sangat rendah. Rendahnya cakupan imunisasi ini bisa menjelaskan
kenapa terjadi KLB Campak di tanah Asmat
ini. Berdasarkan ilmu epidemilogi hanya
dengan cakupan imunisasi minimal 80% (Idealnya 90%) suatu populasi (
masyarakat) bisa terhindar dari serangan
penyakit infeksi, demikian Dantimkes III menjelaskan.
Beberapa alasan yang menjelaskan rendahnya cakupan imunisasi di Asmat ini
adalah keengganan orang tua untuk membawa anaknya mengikuti vaksinasi, pola
hidup masyarakat yg berpindah sehingga sulit ditemui petugas, kondisi geografi
yg sulit dijangkau, sulitnta tranportasi, keterbatasan sumbet daya manusia dan
lainnya. Menyadari dengan segala keterbatasan tersebut, maka dr. Aminuddin
Harahap, M.Tr. Hanla selaku Dantimkes memberikan penekanan khusus tentang
pentingnya meningkatkan cakupan imunisasi ini. Tingginya cakupan imunisasi merupajan
tolok ukur keberhasilan Satgaskes ini.
Dari berbagai laporan yang ada, ternyata antusiasme masyarakat sangat
tinggi, partisipasi masyarajat sangat baik. Di Kampung Bine dari 85 anak yang
menjadi target 55 anak ikut vaksinasi sedangkan sisanya 30 anak sudah divaksin
Timkes sebelumnya berarti 100% sudah divaksin. Kampung Yasiew Distrik Atsj
target 151 anak yang divaksin 151 anak berarti capaiannta 100%. Di Kampung
laennya di Kampun Bekase dari target 45 anak yang ikut vaksin 44 sedangkan 1
anak sudah pernah menderita campak yang berarti juga 100%.
Berdasarkan laporan-laporan dari distrik yang ada dengan gerakan sweping
yang terus menerus dari kampung ke kapung yang dilaksanaksn oleh TNI-Kemenkes
diharapkan target cakupan imunisasi dalam tiga bulan ini di Kabupaten Asmat
dapat mencapai 80-90% sehingga di Tanah Asmat ini terjadi "Herd
Imunity" kekebalan populasi. Jika ini terjadi maka konsep ini bisa
dikembangkan di daerah2 lainnya khususbya Papua yang memilki cakupan imunisasi
rendah. Demikian Dantimkes III mengakhiri pembicaraannya.
Otentikasi:
Kapendam XVII/Cend
Kolonel
Inf Muhammad Aidi/Red