PSC, Jakarta - Jaman now
adalah jaman hoax. Semua pihak berperan membesarkan volume hoax. Semua kalangan
jadi pabrik hoax. Ada yang sadar, ada yang tidak, ada yang berbayar, ada yang
gratis. Bagi sebagian kalangan hoax sumber berkah, bagi sebagian lagi hoax
adalah kesialan. Bagi sebagian hoax penting, bagi sebagian lagi hoax merugikan.
Yang pasti, cepat atau lambat hoax pasti menghancurkan kemanusiaan dan
peradaban manusia dan kemanusiaan, menghancurkan dirimu, keluargamu, dan
bangsamu
Oleh karena itu, seluruh warga harus berperan aktif dalam menghambat
perkembangan virus hoax tersebut. Beberapa tip hidup sehat tanpa hoax, sebagai
berikut:
- Maksimalkan penggunaan pikiran dan akal sehat
selalu, saat sebelum, sedang, dan pasca memproduksi informasi.
- Buatlah informasi dari segala peristiwa,
hanya yang Anda saksikan dan alami sendiri, bukan dari cerita orang lain,
walau dari orang terdekat atau kepercayaanmu sekalipun.
- Ungkapkan sedetail mungkin segala yang Anda
ketahui, yang dilihat, yang dipikirkan, dan wajib memenuhi unsur 5W plus
3H (who, what, where, when, why, dan how many, how much, dan how does it
happen).
- Jika terpaksa, gunakanlah referensi
terpercaya sebagai sumber informasi pendukung (sekali lagi pendukung) bagi
informasi yang sedang dibuat.
- Maksimalkan penggunaan pikiran dan akal sehat
saat sebelum, sedang, dan sesudah menyebarkan informasi, teristimewa saat
meneruskan (forward) informasi dari pihak lain.
- Gunakan formula berikut saat menyebarluaskan informasi, juga saat meneruskan (forward) informasi ke publik menggunakan media massa, media sosial, maupun jejaring pertemanan lainnya. Formula itu adalah:
Langkah 1: jika
informasinya benar, (faktual, tepat, akurat, detil), silahkan lanjut ke langkah
ke-2; jika informasinya tidak benar, langsung delete.
Langkah 2: jika
informasinya penting bagi orang lain/publik, silahkan lanjut ke langkah ke-3;
jika informasinya tidak penting, langsung delete.
Langkah 3: jika
informasinya bermanfaat, berguna bagi orang/warga lainnya, silahkan lanjut ke
langkah ke-4. Jika tidak bermanfaat, langsung delete saja.
Langkah ke-4:
jika Anda bisa dikonfirmasi (bisa memberikan jawaban atau penjelasan) tentang
hal-ihwal informasi yang akan disebarkan, silahkan disebarluaskan; jika tidak bisa
memberikan penjelasan, maka simpanlah informasi tersebut di memori atau di
perangkat penyimpanan informasi Anda sendiri.
Demikian berbagi pikir sore menjelang malam ini. Makasih.
Penuilis adalah Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA Selaku Ketum PPWI juga alumni PPRA-48
Lemhannas RI tahun 2012. yang juga merupakan trainer jurnalistik warga bagi
ribuan anggota TNI/Polri, PNS, guru, siswa/mahasiswa, hingga wartawan, LSM,
karang taruna, dan kalangan lainnya. Slipi, 8 February 2018. Wilson-PPWI (Afs82)
0 Komentar