PSC, Jakarta – Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, Selasa
(13/02) menerima kunjungan bilateral dari Wakil Menteri Luar Negeri Maroko,
Mounia Boucetta di kantor Kemenlu Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari
2018.
Menurut Wamenlu wujud kerjasama secara bilateral khususnya dengan Maroko,
yakni bagaimana menerjemahkan hubungan yang baik kedalam sebuah kerjasama yang
saling menguntungkan. Wamenlu juga menekankan perlunya para pelaku bisnis
difasilitasi dengan baik, antara lain melalui perjanjian.
“Januari kemarin kita menyampaikan draft Preferential Trade Agreement (PTA)
dengan Maroko yang akan segera mereka bahas. Dan kita minta supaya ada time
frame yang sesingkat mungkin, bagaimana agar perjanjian itu bisa segera
terealisir. Karena itu akan membantu para pelaku bisnis untuk semakin
meningkatkan kinerja mereka,” ungkap Wamenlu. Kemenlu terdorong untuk memfasilitasi hal ini pasca menurunnya volume
perdagangan Indonesia, dari 150.000 US Dollar turun signifikan menjadi 110.000
US Dollar.
Selain itu, Indonesia juga banyak membutuhkan barang-barang dari Maroko
antara lain kebutuhan akan fosfat sebagai pupuk. Dengan demikian kebutuhan
pupuk dapat terpenuhi dengan potensi yang dimiliki oleh Maroko.
“Kita juga berdiskusi tentang bagaimana mempromosikan moderasi. Jadi mereka
punya program, kita juga punya program, baik mempromosikan moderasi terus
kemudian dialog lintas agama. Kita punya program yang sama, kemudian bisa
dikerjasamakan antara Maroko dengan Indonesia,” ulas Wamenlu.
Dalam kerjasama bilateral ini, Maroko menyampaikan keinginan dan minatnya
untuk menjadi partner sectoral dari ASEAN. Hasil pembahasan dalam kunjungan
bilateral ini juga akan didiskusikan dengan Negara anggota ASEAN lainnya.
“Tadi kita sampaikan beberapa pemikiran antara lain adalah perlu berbicara
dengan semua Negara ASEAN. Pada saat yang sama juga mengidentifikasi
sektor-sektor apa yang potensial untk dikerjasamakan, terutama didasarkan
kepada yang sudah ada sekarang ini. Karena mereka punya 5 perwakilan di Negara
ASEAN, nah itu kita dorong juga agar ikut membantu memberikan, mengidentifikasi
dan memperkuat argumentasi,” jelas Wamenlu. (YH/Red)
0 Komentar