masukkan script iklan disini
PSC, Batam - Menteri
Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo membuka Kongres Kerja Nasional
(Konkernas) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) digelar di Lantai 3
Pasifik Hotel, Batuampar, Batam, Kepri. Dalam kesempatan itu,
mengingatkan agar setiap guru mendukung program Indonesia pintar. Serta
pihak pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan guru, termaksud yang berada
di perbatasan. “Sisihkan anggaran bagi para guru di perbatasan. Termaksud untuk
kesehatan. Penting itu, karena di perbatasan, ancaman dan tantangan lebih
besar,” katanya, setelah guru juga menggelar deklarasi bersama anti
radikalisme. Jumat (2/2).
Diingatkan Tjahjo, melalui nawacita, pemerintah punya program-program
kualitas sumber daya manusia. Setiap warga negara yang menjadi guru, harus
punya imajinasi dalam menjalankan pendidikan dalam program indonesia pintar,
dengan wajib belajar 12 tahun. “Melalui kegiatan ini, kami juga minta PGRI,
mengakkan kode etik guru an mengembangkan profesi guru,” katanya yang saat itu,
Rakornas dihadiri Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun.
Ketua Umum PGRI, Urike Rasidin mengatakan, guru profesi yang terpercaya.
Hal itu juga terlihat dari kehadiran Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada HUT
PGRI. “Kepala negara memberikan penghormatan terhadap guru. Menghormati
aspirasi guru,” kata Urike yang disambut tepuk tangan sekitar 2 ribuan guru
hadir mengwakili kabupaten-kota di Indonesia. Dalam Konkernas PGRI V, kehadiran
Mendagri merupakan kerinduan yang lama dinanti. “Mendagri merupakan orang tua kami
bersama Mendiknas dan Menag,” jelasnya.
Urike mengapresiasi rencana pengangkatan tenaga honorer tahun ini. Hal itu
diakui penting, karena dalam 10 tahun tidak ada pengangkatan, sehingga terjadi
keterbatasan tenaga guru. pihaknya akan memastikan bahwa para guru di negeri
dan swasta bisa melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan
baik. “Dengan cara-cara dialog dan diskusi dalam perjuangan kami, tahun
ini dibuka CPNS bagi honorer, sesuai kulifikasi,” katanya.
Dalam Konkernas V PGRI di Batam Beberapa hal penting yg di sampaikan
Mendikbud menanggapi tuntutan PGRI:
- Pemerintah akan mengangkat Guru PNS secara
bertahap dengan rumus jumlah pensiun + 50 % kurang lebih 100.000 s.d
150.000 guru per tahun.
- Kewajiban memgajar Guru tetap 24 jam
perminggu tetapi bukan hanya tatap muka mengajar, melainkan juga
mendidik yang di kompensasi/ dihitung tatap.muka. Beban kerja 8
jam,5 Hari.
- Tunjangan Profesi,Guru pengawas, tidak
dipotong apabila guru ijin sakit hingga 4 hari.
- Kep Sek.dan Pengawas Sekolah, tidak ada
kewajiban mengikuti,Diklat untuk mendapatkan NUKS/NUPKS, tidak wajib
Workshop,penguatan Pengawas. TPG nya tidak akan dihentikan diganti
dg TUKIN. Justru tunjangan kepala sekolah sebagai manajer ditingkatkan,
bahkan mohon dukungan agar kepala sekolah,dan Pengawas akan ditencanakan
jadi pegawai pusat.
- 5.SIM PKB hanya untuk pendataan anggota
KKG,MGMP, KKS, tidak ada hubungannya dengan TPG.sama sekali.
- Mendikbud sangat prihatin atas meninggalnya
Guru honorer Ahmad Budi Cahyono, saat ini sedang di investigasi dan
menyerahkan secara hukum kepada polisi. Mendikbud sedang mempertimbangkan
utk kemungkinan mengangkat PNS istimewa/seperti anumerta, menjamin
pendidikan anaknya hingga PT. (Tim/RN)