masukkan script iklan disini
PSC, Papua - Kasimirus
bocah laki-laki umur 3 thn putra dari pasangan suami istri bapak Ilyas 43 thn
dan Ny. Regina Tatame 37 ( pasangan ini menikah pada saat Regina berusia 14
thn). Kasimirus adalah anak paling bungsu dari 10 bersaudara penderita gizi
buruk yang saat ini kondisinya sudah pulih kembali dan akan dikembalikan ke
kampungnya untuk menjalani fase rawat jalan. Kasimirus dirawat di RSUD Agast
sejak 25 Jan 2018 karena menderita Gizi buruk tipe Marasmic + Hypiglikemia+
Anemia. Keluarga ini berasal dari Distrik Djoerat Kab. Asmat dengan jarak
tempuh sekitar 2 jam dari Agast.
Letkol Laut (K) dr. Aminuddin Harahap, S.P. AM, Tr.Hanla Dantim Kes
gelombang III Satgas Kes TNI Asmat menjelaskan bahwa menurut orang tuanya
anak ini sudah mengalami malas makan dan
berat badan terus menurun sejak bulan Nopember 2017. Waktu di bawa ke RSUD
berat badannya hanya 6kg sehingga bagaikan tulang dibalut kulit. Pada awal
perawatan pasien ini sempat mendapat perawatan di High care unit (HCU) karena
mengalami penurunakan kesadaran. Setelah mendapatkan perawatan intesif ( fase
stabilisasi) di HCU Bocah Kasimirus berangsur-angsur mulai membaik. Memasuki
fase rehabilitasi anak ini keliatan semakin membaik yg ditandai dengan berat
badan yg terus bertambah dan aktivitas sehari- hari sebagai anak mulai tumbuh,
mulai ketawa , bermain2 dan responsif terhadap lingkungannya, ujar Harahap
menambahkan.
Hari ini tanggal 25 Peb 2018 Kamirius sudah diizinkan pulang dan akan
menjalani rawat jalan serta pendampingan kesehatan dari Tim Kes TNI. Saya minta
Terimakasih kepada Kesehatan TNI bahwa Sa Pu anak Su sembuh dan hari ini Saya
akan dipulangkan setelah 1 bulan lebih dirawat oleh kesehatan TNI. Ilyas Ayah
dari Kamisirus menuturkan
Sementara itu, setelah kemarin ditunda karena alasan gelombang, pagi ini
akhirnya Tim 9 dgn tujuan Puskesmas Primapun jam 8.00 diberangkatkan setelah
tertunda 2 jam yg rencanya jam 0.6.00 karena hujan. Tim ini terdiri dari dr. Sumedi (Kemenkes), Rahmayanti ( ahli gizi,
kemenkes), Serka Yoga (perawat), dan Kopda Sodik(Pam). Demikian Harahap
menambahkan. (Otentikasi: Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi / Red)