masukkan script iklan disini
PSC, ACEH TIMUR – Perintis SMKN 1 Nurussalam Aceh Timur,
Muktarrudin Usman menyesalkan dan mengaku sangat kecewa atas sikap PT.Medco
E&P Blok A (Aceh Timur) yang menolak memberikan surat dukungan dunia
usaha/dunia industri (DUDI) kepada SMKN 1 Nurussalam, Aceh Timur. Sebab
menurutnya, surat tersebut sangat penting, dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di bidang Energi dan Pertambangan. “Padahal Medco cari makan dan
tambang gas di Nurussalam, kenapa selembar dukungan sektor pendidikan enggan
diberikan dan berdalih urusan BPMA,” kata Muktarrudin dalam rilis pers yang
disampaikan Sabtu (20/1/2018).
Dia menambahkan, dalam permohonan dukungan tersebut, pihak SMKN 1
Nurussalam tidak meminta uang apalagi bantuan materil kepada Medco, sehingga
tidak ada yang dirugikan dan mengurangi keuntungan Medco hanya karena selembar
dukungan Dudi (dunia usaha/dunia Iindustri). “Medco tidak perlu merasa terbeban
dengan dikeluarkan Dudi, karena segala biaya operasional SMKN 1 Nurussalam
nantinya ditanggung oleh Dinas Pendidikan Aceh,” ujarnya.
Dia menyebutkan, Dinas Pendidikan Aceh sangat mendukung, agar SMKN 1
Nurussalam dapat berdiri, namun selembar surat dari pelaku usaha sekelas Medco
enggan untuk diberikan. “Padahal itu syarat untuk pendirian sebuah sekolah
kejuruan, kalau begini berarti Medco tidak mendukung program Aceh Carong yang
di galakkan oleh Gubernur Aceh,” sesal dia.
Sebelumnya Tim Pembangunan SMKN 1 Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur membuat
surat permohonan kepada pihak Medco, dengan Nomor 02/SMK/MoU/X/2017,
Tanggal 24 Oktober 2017, tentang dukungan dalam rangka menigkatkan mutu
pendidikan, namun surat tersebut dibalas pihak Medco beberapa bulan kemudian
dengan nomor surat : 026/BLA/MED/I/2018, tanggal 18 Januari 2018, tentang
tanggapan atas permohonan dukungan. “Awalnya penolakan itu dilakukan
dengan lisan, terakhir baru dikasih surat,” pungkasnya. [Tim]