PSC, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan kesiapan Indonesia
untuk mendukung Bangladesh dalam mencapai target keluar dari kelompok Least
Developed Countries (LDCs) pada tahun 2024 mendatang.
"Indonesia siap mendukung pencapaian target tersebut
termasuk melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan yang saling
menguntungkan," ujar Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral
dengan Presiden Bangladesh Abdul Hamid, pada Sabtu, 27 Januari 2018, di
Credential Hall, Bangabhan Presidential Palace.
Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk membuka akses
pasar guna meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Bangladesh.
"Melalui pembentukan Preferential Trade Agreement,"
ungkapnya.
Selain itu, perkembangan situasi Rakhine State juga tak
lepas dari pembicaraan keduanya. Komitmen dan perhatian tinggi akan terus
diberikan pemerintah dan rakyat Indonesia dalam rangka membantu mengatasi
krisis kemanusiaan tersebut.
"Saya juga menyambut baik kesepakatan repatriasi
pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar. Saya harap implementasi
kesepakatan dapat dilakukan secara sukarela, terhormat, dan aman," ujar
Presiden Jokowi.
Tak lupa, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima
kasih atas sambutan hangat yang diberikan saat kunjungannya ke Bangladesh,
termasuk rencana kunjungannya ke Cox's Bazar esok hari.
"Terima kasih atas sambutan hangat Yang Mulia
Presiden Abdul Hamid. Suatu kehormatan dapat melakukan kunjungan ke Bangladesh
untuk pertama kalinya," ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
mengatakan bahwa Presiden Bangladesh Abdul Hamid menyampaikan kembali bahwa
Indonesia itu dekat dengan Bangladesh. “Karena Indonesia negara pertama yang
mengakui kemerdekaan Bangladesh dan jasa ini tidak akan pernah dilupakan oleh
rakyat Bangladesh,” ucap Retno menyampaikan pesan Presiden Bangladesh.
Ke depan, ucap Retno, kedua pemimpin sepakat bahwa kerja
sama ekonomi akan menjadi prioritas bagi hubungan kedua negara.
Setelah pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan Ibu
Negara Iriana Joko Widodo menyaksikan pertemuan budaya dan jamuan santap malam
bersama Presiden Abdul Hamid dan Ibu Negara Bangladesh Rasyidah Khanam.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan
tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution,
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita,
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno,
serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Ferdy Piay.
Dhaka, 27 Januari 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin / Red
0 Komentar