masukkan script iklan disini
Penulis adalah H. Yusron Kholid, S.Ag.M.Si Selaku Kepala kantor Kemenag Kab. Ciamis. Jabatan lain sebagai Musytasar NU. Sebagai pengurus MUI. Sebagai Pembina IPSI BIMA SUCI di Kabupaten Kuningan
Pewartasemesta.com, Kuningan - Tanggal 8 sampai 10 Januari 2018 menjadi momentum khusus bagi parpol teristimewa bagi para bakal calon Bupati dan wakil Bupati Kab. Kuningan pada rangkaian helat pilkada serentak tahun 2018. Hari Senin sampai Rabu menjadi hari yang menentukan pemasangan dan pengusungan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah oleh parpol atau gabungan parpol.
Diyakini semua parpol menghendaki prosesi pendaftaran ke KPUD berlangsung semarak dan khidmat. Kehendak luhur dan mulia dari segenap parpol beserta team relawan dan lainnya patut terus melembaga pada setiap pemangku kepentingan yang berakses politik.
Semarak dan khidmat termaknakan kualitas para pengantar bakal pasangan calon tetap mengedepankan etika yang akan menjadi indikator penilain awal publik. Oleh sebab itu, pengerahan massa dengan melibatkan segenap elemen dan komponen daerah yang berkomitmen siap sukseskan pasangan mutlak menjadi bagian penting strategi magnet politik.
Namun patut pula dicermati, bahwa pelibatan unsur Ormas non Underbow politik dapat pula menjadi kontra produktif dan atau akan melahirkan resistensi dari anggota maupun simpatisan Ormas itu sendiri.
" Saya tidak dalam kafasitas untuk boleh menilai atau tidak boleh, sebab semua berpulang kepada internal ormas itu sendiri, yang akan menentukan pilihan secara cerdas, merdeka dan bertanggung jawab."
Kita hormati saran pandang pemerhati politik daerah, bahwa eloknya segenap fungsionaris ormas khususnya ormas keagamaan, agar tidak menjadikan dirinya sebagai organ taktis parpol tertentu dan atau menjadi relawan salah satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, kecuali bersifat personal yang dikategorikan sebagai simpul tokoh masyarakat. Hal ini dimaksudkan guna menjaga marwah serta kiprah ORMAS agar tidak mencederai AD/ART serta nurani internal anggota dan simpatisannya.
Kita wajib kedepankan kaidah " Dar'ul mafaashid muqaddamun 'alaa jalbil masholih " Mencegah atau menghindari keburukan harus diutamakan daripada mendatangkan kebaikan.
Pilkada DAMAI dan BERKAH, mutlak membutuhkan kearifan serta keteladanan para pihak penyelenggara, pengawas pemilu, tokoh masyarakat, tokoh agama serta stake holders terdaulat ummat lainnya, untuk menjadikan pilkada sebagai sekolah atau kampus politik terbuka bagi segenap warga Kuningan dalam menentukan pilihan sesuai hati dan fikirnya.
Pilkada Damai dan Berkah akan menjadi SIKAP POLITIK BERSASAHAJA dari parpol politik serta para bakal calon dalam menjamin peneguhan serta penguatan kesinambungan pembangunan Kuningan yang kita cintai bersama. Semoga pilkada Kuningan tetap berjalan diatas stabilitas daerah serta kondusifitas yang berketeladanan.
"SALAM SALUYU"
(Afs/Red)