masukkan script iklan disini
Penulis adalah H. Yusron Kholid, S.Ag.M.Si Selaku Kepala kantor Kemenag Kab. Ciamis.
Jabatan lain sebagai Musytasar NU. Sebagai pengurus MUI. Sebagai Pembina IPSI BIMA SUCI di Kabupaten Kuningan
Pewartasemesta.com, Kuningan - Memang, menentukan pemimpin tak semudah membalikan tangan, meski ditopang dengan sejumlah materi, pemimpin jadi-jadian pemimpin bersifat instan akan menyisakan ragam persoalan.
Itulah sebab dari dulu saya hanya SIAP jadi wakil. Bahkan ketika nama saya tak lagi muncul, itu takdir kebaikan bagi saya yang wajib fokus di pemimpin formal Kementerian Agama Kabupaten.
Pemimpin adalah "booster", ia harus sanggup dan mampu menjadi pendorong dinamika kehidupan, ia harus cerdas mengarahkan peluru kebijakan yang nyata dapat dirasakan kebermanfaatan oleh ummat secara arif dan berkeadilan. Pemimpin itu mutlak harus dapat membangunkan rakyat untuk lebih produktif dan visioner.
Dan pemimpin itu wajib menghantarkan rakyatnya menuju keimanan dan ketaqwaan bila menghendaki stabiltas daerah dalam bingkai "Barokatimminassamaa'i wal ardl." Keberkahan dari langit dan bumi.
Kita kedepankan politik pencarian pemimpin yang sungguh miliki semangat lakukan perubahan. Yang tak berkomitmen lakukan perubahan, bahkan cenderung statis, stagnan. Maka harus kita kesampingkan.
Pemimpin wajib punya terobosan yang aktual dinamis dan progresif karena perubahan itu keniscayaan. Perubahan itu teori dasar penyempurnaan sebuah sistem. Dan kita butuhkan sistem yang kuat, sistem yang kokoh kuat, sistem yang miliki keunggulan komparatif menuju daerah yang produktif rakyatnya serta kompetitif disegala bidang.
Selamat tentukan sikap. Semoga kita menjadi pelaku pembangunan yang bagus melalui penentuan pilihan terbaik kita.
"SALAM SALUYU"
(Afs/Red)