masukkan script iklan disini
PSC, Jakarta- Koalisi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (KMU)
mengutuk rencana impor beras yang akan dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag)
sebagai upaya penyiasatan kenaikan harga. Rizki Irwansyah Juru Bicara KMU
mengatakan, pemerintah gegabah dan reaksioner dalam mengambil kebijakan.
Pemerintah seharusnya mampu mengupayakan langkah yang lebih cerdas, tentunya bukan
impor. Mengingat dalam waktu dekat panen raya akan segera tiba. "Rencana
impor beras memberi masyarakat gambaran yang jelas bahwa pemerintah
gegabah, reaksioner, dan tidak memikirkan kesejahteraan petani". Panen
raya segera tiba kok malah impor beras". -ucapnya (19//01)
Lanjut Rizki, Upaya Pemerintah impor beras irasional dan terkesan
memaksakan. Sebab banyaknya kejangalan yang ada untuk merealisasikan kebijakan
tersebut. Saya khawatir Pemerintah cari modal melalui kebijakan impron beras. "Rencana
impor beras yang akan dilakulan Pemerintah tidak rasional dan terkesan memaksa.
Selain sebentar lagi panen, banyaknya kejangalan soal data yang tidak singkron
dari beberapa lembaga terkait, serta laporan surplus beras di sejumlah provinsi
di luar Jawa. Saya khawatir pemerintah cari untung untuk suplai partai." tegasnya
Selain itu, senada dengan Rizki, Sekertaris Umum KMU Restiana Mustika Sari
memaparkan, "Presiden dalam hal ini musti memastikan para kabinet kerjanya
bersih dan bekerja untuk rakyat. Tambah Restiana, "Menteri tersebut tidak
mempunyai langkah konkret untuk mengantisipasi lonjakan harga beras yang sering
berulang dari tahun ke tahun. Dan untuk memastikan ketersedian beras dengan
harga terjangkau oleh rakyat, pemerintah mestinya punya kebijakan yang
terintegrasi dari hulu ke hilir". Restiana juga menyesalkan kebijakan
impor beras, Sebagai negara agraris sangat disayangkan jika masih terus
melakukan impor berbagai komoditi pertanian terutama beras. -tutupnya (RED)