-->

FINANCE

Koalisi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mengutuk Rencana Impor Beras.

Jumat, 19 Januari 2018, Januari 19, 2018 WIB Last Updated 2018-01-19T15:46:37Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


PSC, Jakarta- Koalisi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (KMU) mengutuk rencana impor beras yang akan dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) sebagai upaya penyiasatan kenaikan harga. Rizki Irwansyah Juru Bicara KMU mengatakan, pemerintah gegabah dan reaksioner dalam mengambil kebijakan. Pemerintah seharusnya mampu mengupayakan langkah yang lebih cerdas, tentunya bukan impor. Mengingat dalam waktu dekat panen raya akan segera tiba. "Rencana impor beras memberi masyarakat gambaran yang jelas bahwa  pemerintah gegabah, reaksioner, dan tidak memikirkan kesejahteraan petani". Panen raya segera tiba kok malah impor beras". -ucapnya (19//01)

Lanjut Rizki, Upaya Pemerintah impor beras irasional dan terkesan memaksakan. Sebab banyaknya kejangalan yang ada untuk merealisasikan kebijakan tersebut. Saya khawatir Pemerintah cari modal melalui kebijakan impron beras. "Rencana impor beras yang akan dilakulan Pemerintah tidak rasional dan terkesan memaksa. Selain sebentar lagi panen, banyaknya kejangalan soal data yang tidak singkron dari beberapa lembaga terkait, serta laporan surplus beras di sejumlah provinsi di luar Jawa. Saya khawatir pemerintah cari untung untuk suplai partai." tegasnya

Selain itu, senada dengan Rizki, Sekertaris Umum KMU Restiana Mustika Sari memaparkan, "Presiden dalam hal ini musti memastikan para kabinet kerjanya bersih dan bekerja untuk rakyat. Tambah Restiana, "Menteri tersebut tidak mempunyai langkah konkret untuk mengantisipasi lonjakan harga beras yang sering berulang dari tahun ke tahun. Dan untuk memastikan ketersedian beras dengan harga terjangkau oleh rakyat, pemerintah mestinya punya kebijakan yang terintegrasi dari hulu ke hilir". Restiana juga menyesalkan kebijakan impor beras, Sebagai negara agraris sangat disayangkan jika masih terus melakukan impor berbagai komoditi pertanian terutama beras. -tutupnya (RED)


Komentar

Tampilkan