-->

FINANCE

Adanya Dugaan Proyek Asal-Asalan di Lapas II B Gunungsitoli Ketua Umum PPWI Angkat Bicara

Minggu, 31 Desember 2017, Desember 31, 2017 WIB Last Updated 2018-01-01T06:02:34Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Pewartasemesta.com, Gunungsitoli - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA minta PPWI Kepulauan Nias Pro aktif dalam menggali informasi terkait dugaan indikasi pengerjaan asal-asalan pada proyek Paket Pengadaan Jasa Konstruksi Lanjutan Sarana dan Prasarana Gedung Lapas Kelas II B Gunungsitoli T.A 2017.

"Saya mendorong agar Pengurus PPWI kepulauan Nias  untuk secara proaktif menyurati pimpinan proyek dan semua pihak terkait, mempertanyakan indikasi "kerja asal-asalan" dalam proses pembangunan sarana/prasarana tersebut. Suratnya agar ditembuskan kepada Kepala Daerah setempat,  Gubernur, Kepolisian, Kejaksaan, dan instansi pengawasan pembangunan dan penggunaan anggaran negara". Kata Wilson via jejaring sosial whatsapp kepada wartawan, (30/12).


Menurut Wilson, dalam banyak kasus ambruknya bangunan di berbagai tempat di Indonesia, penyebab utamanya adalah keteledoran manusia saat proses pembangunan. Keteledoran itu sering dijumpai dalam bentuk ketidaksesuaian antara ukuran bahan bangunan, durasi waktu pengerjaan, dan lainnya dengan standar baku yang ditetapkan dalam desain dan perencanaan bangunan tersebut.

Oleh karena itu, amat mutlak diperlukan mental jujur dan transparansi dalam pengerjaan semua proyek pembangunan, terutama yang menyangkut fasilitas publik yang menggunakan keuangan negara dalam pembangunannya. Setiap warga negara berkewajiban melakukan kontrol terhadap aktivitas pembangunan di wilayah masing-masing, Ujar Wilson.

Di kabarkan sebelumnya, Pengurus PPWI Kepulauan Nias telah melayangkan surat permohonan klarifikasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Proyek Paket Pengadaan Jasa Konstruksi Lanjutan Sarana dan Prasarana Gedung Lapas Kelas II B Gunungsitoli T.A 2017 yang notabene adalah Kepala Lapas. 

Namun dugaan indikasi penyimpangan tersebut di tepis oleh Kalapas.

"Nanti akan kita balas pak, kita lagi mengadakan natal didalam lapas, sampaikan saja bahwa dugaan tersebut tidak benar adanya, karna semua kegiatan sesuai dengan kontrak dan diawasi langsung pelaksanaannya dengan pihak pihak pengawas yang berwenang, terimakasih atas perhatian nya pak". Kata Kalapas kepada pengurus PPWI Gunungsitoli via pesan singkat (sms) (30/12).


Informasi di peroleh, pada saat para pekerja melakukan pencampuran pasir, semen dan batu pecah tidak menggunakan takaran, terdapatnya kolom tiang yang tidak menggunakan tapak gajah, serta material yang bukan hasil olahan stone crusher,  yang di buktikan dengan hasil rekaman video. (AZB/RED).
Komentar

Tampilkan